Part 2 Sharing Menggunakan Mantilla


Nama saya Nia Ganda S Sinaga 

Mantilla mungkin tak asing lagi dengan teman-teman, atau mungkin ini pertama kali teman-teman dengar kata mantilla. Dari saya kecil sampai hari ini, pengetahuan saya tentang mantilla sangat minim.

Awal saya tertarik atau kepo dengan mantilla itu sekitar tahun lalu. Ketika itu saya lihat teman upload foto pakai mantilla, hatiku terasa adem dan tenang. Pada tanggal 5 Mei 2019 saya ikut challnge tentang mantilla, aku shock, kenapa harus saya , karena saya sendiri tak tahu tentang mantilla. Karena ikut challnge tersebut saya makin kepo dan tertarik dengan mantilla.Butuh setahun lebih saya memantapkan hati untuk pakai mantilla. Banyak yang harus saya pertimbangkan hingga tepat tanggal 26 Februari 2020 saya memutuskan pakai mantilla. Baru saya pakai kepalaku terasa sangat besar bnget, baru sampai halaman gereja banyak umat yang berpandangan sinis. Rasanya mau pulang aja. Dalam hati Tuhan kuatkan aku. Akhirnya aku tetap masuk ke dalam gereja dan duduk di tempat duduk seperti biasa aku duduk, tepatnya berada ditengah-tengah. Semua mata umat melihat aku sinis, bahkan ibu yang disebelah kiri saya bertanya "neng baru pulang kerja kah? kalau mau masuk gereja kerudungnya dibuka dulu"," ini mantilla bu" kataku sambil menahan tangis.

 Tiba-tiba yang di sebelah kananku juga bertanya "kenapa pakai jilbab?"
Jawabku  "ini mantila bu bukan jilbab" . "Mantilla itu apa? Merek taplak meja kah? Tanya ibu tersebut kembali padaku. Dan aku menjaawab  "bukan ibu", aku pun menjelaskan  "ini mantilla kerudung misa Bu", kataku lagi sambil menangis.
 Aku tetap berusaha untuk tetap tenang dan mengikuti misa, hingga pada saat bagi hosti kebetulan yang bagi hosti ibu prodiakon, dia pandang dan melihatin  saya dari bawah sampai atas dan sangat lama dia kasih hosti. Walaupun akhirnya prodiakon tetap memberikan hosti padaku. 

Dalam hatiku lengkap sudah. Aku bertanya kepada Tuhan "Tuhan benarkan keputusan yang aku ambil?". 
Pada saat pulang misa pun umat di gereja tetap berpandangan dan merasakan aneh, bersyukurnya jarak gereja ke kost  tempat aku tinggal tidak jauh, sehingga bisa saya cepat-cepat pulang sampai ke kostan. 
Sesampainya dikostan, aku langsung menangis.
 Aku telpon adekku, karena sebelum aku  pakai mantilla aku selalu bertanya pada beliau. 
Dan ketika adekku kasih lihat foto ke orang tuaku, tiba-tiba mama berkata sambil nada antara mau menangis atau mau marah terhadapku, mama bilang  dalam bahasa batak( begu aha na ro tuho boru, molo na stress do ho boasa ikkon marjilbab ho, boasa las bage pindah agama) 
Artinya dalam bahasa Indonesia "Hantu/Setan apa yang datang samamu anak perempuanku?, Kalau stressnya dirimu kenapa sampai pakai Jilbab kau, dan kenapa sampai pindah agama begitu."
Setelah mama berkata begitu,akhirnya  aku pun perlahan  mulai menjelaskan sedikit demi sedikit. Itulah pengalamanku pakai mantilla pertama sekali. Hingga sampai hari ini masih ada yang bertanya sudah pindah agama kah? Tapi kenapa jilbabnya begitu?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Novena Santo Rafael Untuk Pasangan Hidup

PESAN ROMO FRANCESSO DUSKA

APA ITU MANTILLA?