Pernah Kita Berpikir Akan Hal Ini?


Tulisan kali ini, saya ingin bercerita bagaimana seseorang yang dengan rela menolong dan memberi dari yang ia miliki dari apa yang mungkin kurang daripadanya.

Saya ingin bertanya dengan dirimu, apakah kamu pernah menolong seseorang yang meminta tolong padamu, namun pada saat itu keadaanmu juga sedang tidak baik?

Apa lagi dalam hal meminjamkan uang pada seseorang? Pernah? Saya rasa semua orang pernah dalam keadaan ini.

Dan tanpa disadari orang-orang yang menolong  orang lain dengan rela bukan karena tidak memikirkan diri sendiri atau mengabaikan kepentingan dirinya sendiri. Tetapi, justru terkadang orang yang meminta tolonglah yang sering menjadi singa mengaum-aum ketika seorang penolong mengingatkan akan pinjaman yang pernah dipinjam dengan pernyataan yang mengatakan akan segera di kembalikan.

Dalam dunia perantau kejadian seperti ini sangat sering menimpa kalangan mahasiswa satu sama lain. Yang terkadang ada mahasiswa yang dapat memanajemen keuangannya sangat baik, namun ada juga mahasiswa yang senang mengambur-amburkan uang bulanan ketika dari orang tua telah mengirimkan uang bulananya, dan ada juga beberapa mahasiswa yang tidak berhura-hura akan uang namun emang kondisi keluarga yang pas-pasan. Jadi hanya untuk makan dan uang kostan maupun kuliah tak terkendala sudah lebih cukup.

Tetapi, pergaulan dan pengaruh lingkungan sangat mempengaruhi gaya hidup mahasiswa yang merantau jauh dari orangtua. Iya, begitulah...
Jika setiap pribadi terlanjur masuk kedalam pergaulan dan lingkungan yang gaya hidup menuntut untuk bergaya kekayaan atau pun mengikuti zaman tren saat ini sungguh pribadi seseorang akan benar-benar tidak dapat menerima dirinya sendiri lagi.

Dimana pertemanan zaman sekarang ini semakin banyak anak muda yang berteman melihat gaya berpakaian, dompet tebal atau mungkin yang bisa menguntungkan buat keuntungan diri sendiri.
Sungguh, terkadang keadaan itu akan membuat adanya ketidaknyaman yang menghantui diri seseorang.

Jika kamu pernah berpikir bahwa seseorang yang menolong itu adalah seseorang yang bodoh dan baik. Disitulah pola pikir kita harus diubah. Sebab pernyataan yang mengatakan Baik beda tipis dengan Bodoh" itu sangat salah.
Manusia mampu melakukan hal baik, karena dirinya menyadari bahwa dirinya sudah mengalamin banyak kebaikan yang diterima dari Sang Penciptanya, keluarganya bahkan orang-orang yang ada disekitarnya. Bukan hanya itu saja, orang tersebut juga menyadari, mengerti dan sangat memahami bahwa kita harus dapat saling mengasihi sesama kita manusia bahkan jika seseorang tersebut adalah musuh kita sendiri.

Pernah tidak kamu merenungkan bahwa apa yang saat ini kita miliki bukan untuk dinikmati diri sendiri? dan pernah tidak kamu berpikir bahwa rezeki orang lain terkadang Tuhan titipkan melalui diri kita/dirimu sendiri?

Rasanya persoalan ini sangat tidak mudah untuk dinyatakan dalam logika apa lagi jika keegoisan masih lebih besar dalam dirimu. Maka untuk melakukan kebaikan akan selalu menghantui pikiranmu terlebih dahulu dan akan muncul keraguan-keraguan yang membuat dirimu susah ikhlas untuk menolong dan memberikan sesuatu yang dibutuhkan orang lain.


Buat kamu yang pernah dalam keadaan seperti ini, dan mungkin berulang kali menerpa hidupmu . Jangan marah, jangan kecewa, namun bersyukurlah sudah mampu menolong orang lain keluar dari persoalan dan masalahnya. Meskipun dibelakang rasa yang kamu rasakan dia tidak tahu bahwa ada sesuatu yang kamu korbankan untuk menolongnya. Dan jika ada seseorang yang sampai saat itu menjauhkan diri karena tak ingin mengembalikan apa yang telah dipinjamkan olehmu padanya. Tak usah khawatir, setiap perbuatan baik yang kamu tabur akan kamu tuai dari orang lain yang telah dikirmkan Tuhan dalam hidupmu untuk sama-sama melengkapi rasa belaskasihNya. 
dan bersyukurlah selalu, ketika ada orang-orang yang datang kepadamu saat butuh pertolongan dan bantuan ketika ia dalam masalah. Sebab, pada akhirnya dirimu tahu bahwa disaat ia terpuruk dan dalam ada masalah dia percaya bahwa kamu ada disisinya dan mampu menolongnya. 
Tidak usah jerah pada orang-orang yang berlaku begitu terhadap dirimu, mereka yang mengajarkan hatimu kesabaran, penerimaan dan ikhlas dalam membantu tanpa mengharap balasan.
Doakan saja semoga dia tidak memperlakukan orang lain seperti dia melakukan hal seperti itu kepadamu, sebab tidak semua orang mampu melakukan hal begitu dengan tenang dan mengikhlaskannya lalu memaafkan perbuatan orang-orang seperti itu.

Dan kamu tidak akan habis pikir jika seseorang yang meminjam uangmu tersebut digunakan justru untuk nongkrong dengan teman-temannya di cafe dan membeli baju-baju trend yang sedang hits. Lalu, setelah itu, orang tersebut pura-pura lupa bahwa ia masih memiliki hutang yang harus dibayarkan? Pernah? 

Ingat.... jika orang-orang seperti ini berulang kali terus melakukan hal itu pada dirimu. Tinggalkan, sebab orang-orang begini lama kelamaan akan membawa pengaruh buruk buat dirimu. Sebab, pada akhirnya kita layak melakukan penyeleksiaan siapa yang layak menjadi teman atau orang yang pantas untuk ada didalam lingkup kehidupan kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Novena Santo Rafael Untuk Pasangan Hidup

PESAN ROMO FRANCESSO DUSKA

APA ITU MANTILLA?